Pages

Kamis, 01 Mei 2014

kaporit sebagai pengawet



KAPORIT


 

Kaporit
Kaporit atau Kalsium Hipoklorit adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia Ca (ClO)2.
Kaporit biasanya digunakan sebagai zat disinfektan air.

Definisi

Kalsium hipoklorit adalah padatan putih yang siap didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin. Memiliki aroma klorin yang kuat. Senyawa ini tidak terdapat di lingkungan secara bebas.

Penggunaan

Kalsium hipoklorit utamanya digunakan sebagai agen pemutih atau disinfektan. Senyawa ini adalah komponen yang digunakan dalam pemutih komersial, larutan pembersih dan disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air dan kolam renang.

Pengaruh Kalsium Hipoklorit terhadap Kesehatan

Jika sejumlah kecil dari pemutih (3-6% hipoklorit) tertelan (ingesti), efeknya iritasi pada sistem gastrointestinal.
Jika konsentrasi pemutih yang tertelan lebih besar (10% hipoklorit ) atau lebih, efek yang dirasakan adalah iritasi korosif hebat pada mulut, tenggorokan, esofagus, dan lambung dengan pendarahan, perforasi(perlubangan), dan pada akhirnya kematian.
Kontak dengan larutan hipoklorit kuat dengan kulit akan menyebabkan kulit melepuh, nyeri bakar dan inflamasi.
Tanpa kita sadari, kaporit yang terkandung dalam air yang kita gunakan untuk mandi dua kali sehari ternyata merupakan penyebab utama masalah kecantikan dan kesehatan kita.
Demikian juga kadar kaporit dalam air kran perkotaan yang cukup tinggi seringkali berdampak pada kesehatan dan kecantikan.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan di AS, sebagai bahan baku kaporit di klasifikasikan dalam kelompok pestisida (yang penggunaannya ditujukan untuk membunuh organisme hidup).

Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, prematur bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.


EFEK KAPORIT TERHADAP KULIT DAN RAMBUT

 

Kulit dan rambut sebagai organ pertama yang bersentuhan dengan air kran akan menunjukkan reaksinya terlebih dahulu dengan menunjukkan tanda-tanda "penuaan dini"

 

1. Kaporit merusak lapisan kolagen pada kulit, terjadi proses penuaan melalui perusakan sel, menyebabkan kulit terlihat kusam dan tampak tua sebelum waktunya.

 

2. Kaporit merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kulit terasa ketat dan kering. Pada bayi, anak-anak seringkali terjadi iritasi kulit dan biang keringat, atau sering dikatakan sebagai "alergi". Hal ini terjadi karena lapisan terluar pada epidermis kulit yang berfungsi sebagai penahan debu dan kotoran mengalami kerusakan dan tak mampu menjalankan fungsinya lagi.

 

3. Kaporit merupakan salah satu pemicu terjadinya Keratinisasi kulit,.yaitu penumpukan sel kulit mati pada epidermis kulit di mana sel kulit mengeras, gepeng dan kehilangan inti selnya. Akibatnya kulit wajah terasa tebal dan tak segar, membuat bedak tak mau menempel sempurna. Jerawat dan komedo mudah muncul karena minyak hasil produksi sebum tidak dapat keluar ke permukaan kulit dan tersumbat.

 

 

4. Pada rambut, kaporit merusak batang rambut dan mengiritasi kulit kepala dan memperburuk kondisi ketombe dan rambut rontok. Rambut yang mengalami proses kimia seperti pewarnaan, pengeritingan dan pelurusan (rebonding) akan semakin kering dan mudah patah akibat kaporit. Rambut menjadi susah diatur, tampak kusam dan kasar.